Mata
Kuliah : IDK 1
Dosen : Sri Wahyuni, S.Kep,Ns
Semester/kls :
1/c
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 3 :
1. HARRYKAPRY
KOLOPITA (1101136)
2. NOVALINDA
KAPITANHITU (1101137)
3. SUCIA MANOPPO (1101132)
4. INDRIANI
ANGGRAINI AMIR (1101133)
5. MEIGY SUMANTI (1101129)
6. ANDI maria
mochtar (1101130)
7. LASTRI abidin (1101131)
PROGRAM
STUDI KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH
MANADO
2011
KATA PENGANTAR
Puji dan
Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas nikmat
kesehatan yang diberikannya kepada kami sehingga kami (kelompok 3) dapat
menyelesaikan makalah tentang “Kebutuhan
Nutrisi Pada Anak Usia Sekolah” ini tepat pada waktunya.
Makalah yang
kami buat ini memang masih jauh dari sempurna, karena itu kritik serta saran
yang membangun sangat kami butuhkan dari teman-teman sekelas dan juga Dosen
mata kuliah ini. Dan akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
Kelompok 3
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
1.2.
Tujuan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3. PEMBAHASAAN
3.1.
Nutrisi Anak Usia Sekolah
3.2. Pemberian Nutrisi Yang Baik
dan Benar Pada Anak Usia Sekolah
3.3. Hubungan Status Gizi dan Prestasi
Belajar Siswa
3.4.
Hal Yang Mempengaruhi Perkembangan Kecerdasan
BAB 4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada usia sekolah ini anak banyak mengikuti aktivitas baik fisik maupun
mental, seperti bermain, belajar dan berolahraga. Nutrisi akan membantu
meningkatkan kesehatan tubuh anak, sehingga sistem pertahanan tubuhnya pun baik
dan tidak mudah terserang penyakit. Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak
energi dan nutrisi dibanding anak balita. Diperlukan tambahan energi, protein,
kalsium, fluor dan zat besi, sebab pertumbuhan sedang pesat dan aktivitas kian
bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi, anak usia sekolah
membutuhkan 5 kali waktu makan, yaitu makan pagi (sarapan), makan siang, makan
malam dan 2 kali makan selingan. Bila jajan harus diperhatikan kebersihan
makanannya supaya tidak tertular penyakit tifoid, disentri dan lain-lain. Anak
remaja putri sudah mulai haid, sehingga diperlukan tambahan zat besi. Faktor
yang perlu diperhatikan mengenai nutrisi anak usia sekolah adalah :
1.
Usia sekolah adalah usia puncak pertumbuhan
2.
Selalu aktif
3.
Perubahan sikap terhadap makanan
4.
Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
1.2.
Tujuan
Ø Tujuan pembuatan makalah ini agar mahasiswa
memahami tentang nutrisi pada anak usia sekolah agar nantinya dapat mengetahui
status gizi pada anak usia sekolah.
Ø Mahasiswa mampu menjelaskan tentang hal yang mempengaruhi perkembangan
kecerdasan.
Ø Mahasiswa mampu menjelaskan faktor yang perlu diperhatikan mengenai gizi
anak sekolah.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
WHO memberi batasan anak usia sekolah adalah anak
dengan usia 6-12 tahun. Mereka berbeda dengan orang dewasa, karena anak
mempunyai ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang, sampai berakhirnya
masa remaja. Anak sekolah sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan tubuh
yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh. Sedangkan
perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks (Nasar, 2005).
Anak
usia sekolah sedang mengalami :
1.
Perkembangan
Fisik
Fisik anak usia sekolah lebih
kuat dibandingkan usia dibawahnya, sehingga aktivitas fisiknya tampak
lebihmenonjol dan mempunyai kemampuan motorik/bermain.
2.
Perkembangan
Mental
Anak mempunyai minat terhadap
tugas-tugas sekolah seperti membaca, menulis, berhitung dan menggambar. Mereka
senang bertanya kepada orang lain (guru atau orang tua) dimana mereka sedang
mengeksplorasi apa yang dilihat dan dirasakan
3.
Perkembangan
Emosi
Anak pada usia ini sudah mampu
mengendalikan emosi. Anak sudah dapat mengendalikan emosi di lingkungannya
tetapi di luar rumah kadang masih kurang
4.
Perkembangan
Sosial
Anak sedang mempelajari cara bersosialisasi pada
peran sosial dimasyarakat
Anak
sekolah sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan seorang anak oleh karena
itu diperlukan asupan makanan yang mengandung nutrisi seimbang, agar proses tersebut
tidak terganggu. Pada masa sekolah selain peran orang tua, kesadaran anak sekolah
juga diperlukan karena mereka sudah mampu memilih makanan mana yang diasukai.
Status gizi baik atau status gizi optimal
terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien,
sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan
kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi adalah keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat nutrisi. Fase usia
sekolah membutuhkan asupan makanan yang bernutrisi untuk menunjang masa pertumbuhan
dan perkembangannya. Kebutuhan tubuh akan energi jauh lebih
besar dibandingkan usia sebelumnya, karena anak sekolah lebih banyak
melakukan aktivitas fisik seperti bermain, berolahraga atau membantu
orangtuanya. Memasuki usia 10-12 tahun, anak semakin membutuhkan energi dan zat
gizi yang lebih besar dibanding anak yang berusia di bawahnya. Pada usia ini pemberian
makanan untuk anak laki-laki danperempuan mulai dibedakan. Nutrisi menjadi
masalah yang penting bagi anak sekolah, karena nutrisi bisa mencerdaskan anak.
Anak yang kekurangan nutrisi mudah mengantuk dan kurang bergairah yang dapat mengganggu
proses belajar di sekolah dan menurun prestasi belajarnya, daya pikir
anak juga akan kurang, karena pertumbuhan otaknya tidak optimal. Orang tua
perlu memberikan perhatian pada anak usia sekolah, karena pada umumnya mereka
disibukkan dengan berbagai kegiatan di luar rumah sehingga cenderung melupakan
waktu makan termasuk kebiasaan makan pagi. Makan pagi yang cukup akan memenuhi
kebutuhan energi selama belajar di sekolah, sekaligus mencegah penurunan kadar
gula darah yang berakibat pada terganggunnya konsentrasi anak dalam menerima
pelajaran di sekolah. Pola asupan makanan yang tidak seimbang pada anak usia
sekolah dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kurangnya gizi dalam tubuh.
Anak usia sekolah sangat memerlukan asupan makanan yang seimbang untuk
menunjang tumbuh kembangnya. Anak sekolah perlu mendapat asupan gizi yang
seimbang, sehingga akan tumbuh sesuai perkembangan usianya dan ada kesesuaian
antara BB/umur, TB/umur dan BB/TB. Pola asupan makanan dan pengaturan makanan
untuk anak usia sekolah sangat penting dilakukan. Diet seimbang anak usia
sekolah yang baik adalah rendah lemak, tinggi kalsium dan adekuat tapi
kalorinya tidak berlebihan. Syarat pemberian makanan bagi anak antara lain :
1.
Memenuhi kecukupan energi dan semua nutrisi
yang sesuai dengan umurnya
2.
Susunan
hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang
3.
Bentuk
dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan keadaan faali
anak
4.
Memperhatikan
kebersihan perorangan/anak dan lingkungan.
BAB 3.
PEMBAHASAAN
A. Nutrisi Anak
Usia Sekolah
Nutrisi adalah zat-zat makanan yang
diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun
dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. Terdiri dari, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
Pada golongan usia
6-12 tahun, gigi susu sudah tanggal dan berganti dengan gigi permanen. Anak
sudah lebih aktif memilih makanan yang disukai atau disebut konsumen aktif. Berbeda
dengan umur sebelumnya yang masih tergantung dengan orang tua yang menyediakan
makanan. Anak sekolah biasanya mempunyai kebiasaan jajan makanan tinggi kalori
yang rendah serat, sehingga sangat rentan terjadi kegemukan atau obesitas. Faktor
yang perlu diperhatikan mengenai nutrisi anak usia sekolah adalah sebagai
berikut :
1. Usia sekolah adalah usia puncak pertumbuhan
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak. Asupan nutrisi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu fisik dan mental anak. Karena tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan nutrisi anaknya. Pengetahuan keluarga akan nutrisi sangat berpengaruh disini.
2.
Selalu aktif
Semakiin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan
semakin banyak diperlukan anak usia SD atau usia sekolah merupakan usia yang
senang bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui
lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyak
untuk menunjang aktifitas fisiknya. Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi
adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan
mengenai gizi anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.
3.
Perubahan sikap terhadap makanan
Anak Usia Sd tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia
senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu
terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.
4.
Tidak suka makanan-makanan yang bergizi
Telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk
dapat mengkonsumsi makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa
pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah
makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga
menarik anak untuk mengkonsumsinya.
B. Pemberian
Nutrisi Yang Baik dan Benar Pada Anak Usia Sekolah
Untuk memberikan makanan yang benar pada anak usia sekolah harus dilihat
dari banyak aspek, seperti ekonomi, sosial, budaya dan agama disamping aspek
medik dari anak itu sendiri. Makanan pada anak usia sekolah harus serasi, selaras
dan seimbang. Serasi artinya sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak. Selaras
adalah sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial budaya serta agama dari keluarga. Sedangkan
seimbang artinya nilai gizinya harus sesuai dengan kebutuhan berdasarkan usia
dan jenis bahan makanan seperti kabohidrat, protein dan lemak. Karena besarnya
variasi kebutuhan makanan pada masing-masing anak, maka dalam memberikan nasehat
makanan pada anak tidak boleh terlalu kaku. Pemberian makanan pada anak tidak
boleh dilakukan dengan kekerasan tetapi dengan persuasif dan monitoring
terhadap tumbuh kembangnya.
Pemberian makan yang baik harus
sesuai dengan Jumlah, Jenis dan Jadwal pada umur anak tertentu. Ketiga hal
tersebut harus terpenuhi sesuai usia anak secara keseluruhan, bukan hanya
mengutamakan jenis tapi melupakan jumlahnya atau sebaliknya memberikan jumlah
yang cukup tapi jenisnya tidak sesuai untuk anak. Contoh, pemberian makanan
jumlahnya sudah cukup banyak tapi jenis makanannya kurang mengandung nilai gizi
yang baik. Pada usia sekolah sudah harus dibagi dalam jenis kelaminnya
mengingat kebutuhan mereka yang berbeda. Anak laki-laki lebih banyak melakukan
aktivitas fisik sehingga memerlukan kalori yang lebih banyak dibandingkan anak
perempuan. Pada usia ini biasanya anak perempuan sudah mengalami masa haid
sehingga memerlukan lebih banyak protein dan zat besi dari usia sebelumnya. Sarapan
pagi bagi anak usia sekolah sangatlah penting, karena waktu sekolah adalah
penuh aktifitas yang membutuhkan energi dan kalori yang cukup besar. Untuk
sarapan pagi harus memenuhi sebanyak ¼ kalori sehari.
C. Hubungan Status Gizi dan
Prestasi Belajar Siswa
Pengaruh makanan terhadap perkembangan otak, apabila makanan tidak cukup
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan dan keadaan ini berlangsung lama, akan
menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak, berakibat terjadi ketidakmampuan
berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi
menyebabkan pertumbuhan badan terganggu, badan lebih kecil diikuti dengan
ukuran otak yang juga kecil. Jumlah sel dalam otak berkurang
dan terjadi ketidakmatangan dan ketidaksempurnaan organisasi biokimia dalam otak. Keadaan ini berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan anak (Anwar, 2008).
dan terjadi ketidakmatangan dan ketidaksempurnaan organisasi biokimia dalam otak. Keadaan ini berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan anak (Anwar, 2008).
D. Hal Yang Mempengaruhi Perkembangan Kecerdasan
Ada 3 hal yang
mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak, yaitu :
1. Genetik
Faktor genetik merupakan potensi dasar dalam perkembangan kecerdasan. Tetapi faktor genetik bukanlah yang terpenting. Sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan dari ke 3 faktor tersebut yang berperan lebih besar. Setiap mahluk hidup mempunyai masa pertumbuhan otak yang berbeda. Pada manusia masa cepat tumbuh otak terjadi pada masa kelahiran 18 bulan. Jumlah sel otak pada waktu lahir 66 % padahal berat otak baru 27 %. Masa rawan otak bisa terjadi di berbagai fase. Otak paling rentan terhadap kurang gizi masa cepat tumbuh (minggu 30), usia kehamilan dan 18 bulan sesudah lahir.
2. Lingkungan
Anggapan lain faktor sosial dan lingkungan penting dalam menentukan kecerdasan anak. Secara teori faktor sosial dan lingkungan ini berperan kecil bila kekurangan nutrisi terjadi pada masa cepat tumbuh otak, karena kekurangan yang terjadi pada masa tersebut bersifat irreversible (tidak dapat pulih).
3. Gizi
Gizi menentukan karakter pertumbuhan. Pertumbuhan anak sehat dan normal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya. Pertumbuhan ini sangat berpengaruh oleh intake zat nutrisi yang dikonsumsi dalam
bentuk makanan. Kekurangan atau kelebihan nutrisi akan dimanifestasikan dalam bentuk pertumbuhan yang menyimpang dari pola standar. Fisik indikator untuk mengukur status gizi. Anak-anak dari tingkat sosial ekonomi rendah sangat rawan terhadap kurang gizi. Pola pertumbuhan yang secara rasial dulu dianggap pendek terbukti bisa diperbaiki dengan konsumsi gizi yang baik.
Faktor genetik merupakan potensi dasar dalam perkembangan kecerdasan. Tetapi faktor genetik bukanlah yang terpenting. Sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan dari ke 3 faktor tersebut yang berperan lebih besar. Setiap mahluk hidup mempunyai masa pertumbuhan otak yang berbeda. Pada manusia masa cepat tumbuh otak terjadi pada masa kelahiran 18 bulan. Jumlah sel otak pada waktu lahir 66 % padahal berat otak baru 27 %. Masa rawan otak bisa terjadi di berbagai fase. Otak paling rentan terhadap kurang gizi masa cepat tumbuh (minggu 30), usia kehamilan dan 18 bulan sesudah lahir.
2. Lingkungan
Anggapan lain faktor sosial dan lingkungan penting dalam menentukan kecerdasan anak. Secara teori faktor sosial dan lingkungan ini berperan kecil bila kekurangan nutrisi terjadi pada masa cepat tumbuh otak, karena kekurangan yang terjadi pada masa tersebut bersifat irreversible (tidak dapat pulih).
3. Gizi
Gizi menentukan karakter pertumbuhan. Pertumbuhan anak sehat dan normal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya. Pertumbuhan ini sangat berpengaruh oleh intake zat nutrisi yang dikonsumsi dalam
bentuk makanan. Kekurangan atau kelebihan nutrisi akan dimanifestasikan dalam bentuk pertumbuhan yang menyimpang dari pola standar. Fisik indikator untuk mengukur status gizi. Anak-anak dari tingkat sosial ekonomi rendah sangat rawan terhadap kurang gizi. Pola pertumbuhan yang secara rasial dulu dianggap pendek terbukti bisa diperbaiki dengan konsumsi gizi yang baik.
Ø Gizi untuk Menunjang Aktivitas Sekolah
Agar tetap fit janganlah meninggalkan sarapan pagi. Bila tidak sarapan, kadar gula darah turun padahal merupakan energi utama bagi otak. Dampak negatifnya adalah ketidak seimbangan sistem syaraf pusat diikuti :
1. Pusing
2. Badan gemetar
3. Rasa lelah, berkeringat dingin
4. Gairah belajar menurun.
Agar tetap fit janganlah meninggalkan sarapan pagi. Bila tidak sarapan, kadar gula darah turun padahal merupakan energi utama bagi otak. Dampak negatifnya adalah ketidak seimbangan sistem syaraf pusat diikuti :
1. Pusing
2. Badan gemetar
3. Rasa lelah, berkeringat dingin
4. Gairah belajar menurun.
Ø Jajan bagi anak-anak merupakan fenomena yang menarik untuk ditelaah karena
beberapa hal berikut ini :
1. Upaya Pemenuhan energi membuat aktivitas sekolah yang tinggi
2. Menumbuhkan kebiasaan penganekaragaman pangan sejak kecil
3. Memberikan perasaan meningkatnya gengsi anak di mata teman-temannya.
1. Upaya Pemenuhan energi membuat aktivitas sekolah yang tinggi
2. Menumbuhkan kebiasaan penganekaragaman pangan sejak kecil
3. Memberikan perasaan meningkatnya gengsi anak di mata teman-temannya.
BAB 4. PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Banyak faktor
yang perlu diperhatikan oleh orang
tua untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anaknya agar anak
tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu, kebutuhan energi anak usia
sekolah (10 – 12) lebih besar
dari pada sebelumnya karena pertumbuhan lebih
cepat, terutama penambahan tinggi badan.
Makanan yang tidak
cukup mengandung zat-zat gizi yang
dibutuhkan dan jika keadaan ini berlangsung
lama,
akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam
otak, berakibat terjadi ketidakmampuan
berfungsi normal. 3 hal yang
mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak,
yaitu genetik, lingkungan dan gizi.
4.2.
Saran
Saran yang dapat kami
berikan yaitu :
Ø Sebaiknya para orang tua lebih memperhatikan status gizi pada anak usia
sekolah, karena pada masa ini adalah masa pertumbuhan tinggi badan dan
kecerdasan otak anak.
Ø Sebaiknya orang tua lebih memperhatikan perilaku anak usia sekolah ketika
jajan waktu sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
-
Suyatno.1995.Gizi Anak
Sekolah
-
Noname.2010. 4 Faktor
Yang Perlu Diperhatikan Mengenai Gizi Anak Usia Sekolah
-
L.Balia,Roosita.2008.
Kebutuhan Nutrisi Anak untuk Pertumbuhan dan Perkembangannya
-
Sayogo,Savitri.2008.Kebutuhan
Nutrisi dan Tumbuh Kembang Anak
-
http://siroychery.blogspot.com/2011/01/pentingnya-perhatian-terhadap-gizi-pada.html